Halaman Artikel
Karangsari, 15 Juli 2025 — Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan tata kelola pemerintahan desa, Pemerintah Desa Karangsari, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara menggelar pelatihan penggunaan aplikasi OpenSID pada hari Selasa, 15 Juli 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh aparatur desa, termasuk Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur, Kasi, dan operator desa.
Pelatihan yang dilaksanakan di Balai Desa Karangsari ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendalami penggunaan sistem informasi desa berbasis digital, yakni OpenSID (Open Source Sistem Informasi Desa). OpenSID dirancang untuk membantu desa dalam pengelolaan data kependudukan, administrasi surat menyurat, hingga pelaporan dan transparansi keuangan desa.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Karangsari, Bapak Imam Purboyo, menyampaikan bahwa digitalisasi pelayanan desa merupakan kebutuhan yang mendesak di era modern saat ini. “Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan seluruh perangkat desa mampu mengoperasikan OpenSID agar pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih cepat, akurat, dan transparan,” ujarnya.
Pelatihan ini dipandu oleh narasumber dari Tim Pendamping Desa Kecamatan Punggelan, yang menjelaskan secara teknis fungsi-fungsi utama dalam OpenSID, seperti:
-
Pengelolaan data kependudukan,
-
Pembuatan surat otomatis,
-
Rekap laporan harian dan bulanan,
-
Layanan pengaduan masyarakat,
-
Transparansi dana desa.
Para peserta tampak antusias mengikuti sesi demi sesi. Mereka juga diberikan kesempatan langsung untuk mempraktikkan penggunaan aplikasi menggunakan perangkat komputer yang telah disediakan.
Menurut Mas Eli, salah satu peserta pelatihan yang menjabat sebagai Kaur Tata Usaha dan Umum, pelatihan ini sangat bermanfaat. “Selama ini kami masih banyak mengandalkan proses manual. Dengan OpenSID, pekerjaan lebih efisien dan data bisa tersimpan dengan rapi,” katanya.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan Pemerintah Desa Karangsari mampu mengimplementasikan sistem informasi digital secara menyeluruh, sekaligus menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam penerapan tata kelola pemerintahan desa yang berbasis teknologi informasi.